Politik Identitas? Renungan Tentang Makna Kebangsaan

Authors

  • Franz Magnis Suseno Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta.

DOI:

https://doi.org/10.47651/mrf.v13i2.18

Keywords:

Identitas, politik identitas, populisme, keadilan dasar, Pancasila, kebangsaan

Abstract

Sesudah dijelaskan dalam arti apa istilah “politik identitas” dan “populisme” dipergunakan, esei ini menegaskan bahwa tempat wajar politik identitas adalah perlawanan terhadap penjajahan oleh bangsa lain. Kebangsaan Indonesia tidak berdasarkan satu bahasa, etnik atau agama, melainkan bersifat etis, berdasarkan tekad luhur untuk bersatu yang tumbuh dalam perjuangan bersama melawan penindasan oleh penjajah asing. Dalam Indonesia Merdeka masalah yang dihadapi dipecahkan atas dasar Pancasila sebagai kesepakatan tentang keadilan dasar kehidupan bersama bangsa Indonesia, dan tidak lagi atas dasar identitas salah satu komponen. Memobilisasikan rasa identitas bahasa, etnik atau agama merupakan sabotase terhadap eksistensi Indonesia sebagai satu bangsa.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Franz Magnis Suseno, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta.

Rohaniwan, lahir 1936 di Jerman, sejak 1961 di Indonesia, sejak 1977 WNI, belajar filsafat, teologi dan teori politik di Pullach, Yogyakarta dan München; doktorat dalam filsafat 1973 dari Universitas München, sejak 1969 dosen tetap dan sekarang guru besar emeritus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta. 

PlumX Metrics

Published

20-12-2018

How to Cite

Suseno, F. M. (2018). Politik Identitas? Renungan Tentang Makna Kebangsaan. MAARIF, 13(2), 7–13. https://doi.org/10.47651/mrf.v13i2.18